SBSEdition

  • Subscribe to our RSS feed.
  • Twitter
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Facebook
  • Digg

Saturday, March 28, 2009

Abu Hanifah An-Nu'man (bukti akan kepandaian dan kecerdasannya)

Posted on 8:37 AM by Unknown
"Abu Hanifah An-Nu'man adalah tabi'in yang sangat menjaga diri dari yang diharamkan Allah, banyak diam dan tak pernah berhenti untuk berfikir."(Imam Abu Yusuf)

Suatu ketika Abu Hanifah menjumpai Imam Malik yang tengah duduk bersama beberapa sahabatnya. Setelah Abu Hanifah keluar, Imam Malik menoleh kepada mereka dan berkata:"Tahukah kalian, siapa dia?" Mereka menjawab:
"Tidak." Beliau berkata: "Dialah Nu'man bin Tsabit, yang seandainya berkata bahwa tiang masjid itu emas, niscaya perkataannya menjadi dipakai orang sebagai argumen."Tidaklah dikatakan berlebihan apa yang dikatakan Imam Malik


dalam menggambarkan diri Abu Hanifah, sebab beliau memang memiliki kekuatan dalam berhujjah, cepat daya tangkapnya, cerdas dan tajam wawasannya.

Buku sejarah dan kisah sangat banyak menggambarkan kekuatan argumentasinya dalam menghadapi lawan bicaranya ketika adu argumen,begitu pula ketika menghadapi penentang akidah. Semuanya membuktikan kebenaran pujian Imam Malik: "Seandainya dia mengatakan bahwa tanah di tanganmu itu emas, maka engkau akan membenarkannya karena alasannya yang tepat dan mengikuti pernyataannya."Bagaimana pula jika yang dipertahankan adalah
kebenaran, dan adu argumentasi untuk membela kebenaran?"

Sebagai bukti, ada seorang laki-laki dari Kufah yang disesatkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Dia termasuk orang terpandang dan didengar omongannya. ­Laki-laki itu menuduh di hadapan orang-orang bahwa Utsman bin Affan asalnya adalah Yahudi, lalu menganut Yahudi lagi setelah Islamnya.

Demi mendengar berita tersebut, Abu Hanifah bergegas menjumpainya dan berkata: "Aku datang kepadamu untuk meminang putrimu yang bernama fulanah untuk seorang sahabatku." Dia berkata: "Selamat atas kedatangan anda.Orang seperti anda tidak layak ditolak keperluannya wahai Abu Hanifah. Akan tetapi, siapakah peminang itu?" Beliau
menjawab:"Seorang yang terkemuka dan terhitung kaya di tengah kaumnya, dermawan dan ringan tangan, hafal Kitabullah 'Azza wa jalla, menghabiskan malam dengan satu rukuk dan sering menangis karena takwa dan takutnya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala."

Laki-laki itu berkata, "Wah .. wah .. , cukup wahai Abu Hanifah, sebagian saja dari yang anda sebutkan itu sudah cukup baginya untuk meminang seorang puteri Amirul Mukminin."

Abu Hanifah berkata: "Hanya saja ada satu hal yang perlu anda pertimbangkan." Dia bertanya: "Apakah itu?" Abu Hanifah berkata; "Dia seorang Yahudi." Mendengar hal itu, orang itu terperanjat dan bertanya-tanya: "Yahudi?! Apakah anda ingin saya menikahkan putri saya dengan seorang Yahudi wahai Abu Hanifah? Demi Allah aku tidak akan
menikahkan putriku dengannya, walaupun dia memiliki segalanya dari yang awal sampai yang akhir."

Lalu Abu Hanifah berkata: "Engkau menolak menikahkan puterimu dengan seorang Yahudi dan engkau mengingkarinya dengan kerasnya, tapi kau sebarkan berita kepada orang-orang bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam telah menikahkan kedua puterinya dengan Yahudi (yakni Utsman-pent)?"\

Seketika orang itu gemetaran tubuhnya lalu berkata: "Astaghfirullah, Aku memohon ampun kepada Allah atas kata-kata buruk yang aku ucapkan. Aku bertaubat dari tuduhan busuk yang saya lontarkan."

Contoh lain, ada seorang Khawarij bernama Adh-Dhahak AsySyari pernah datang menemui Abu Hanifah dan berkata:

Adh-Dhahak : "Wahai Abu Hanifah, bertaubatlah Anda."
Abu Hanifah : "Bertaubat dari apa?"
Adh-Dhahak : "Dari pendapat Anda yang membenarkan diadakannya
tahkim antara Ali dan Mu'awiyah.
Abu Hanifah : "Maukah anda berdiskusi dengan saya dalam persoalan ini?"
Adh-Dhahak : "Baiklah, saya bersedia."
Abu Hanifah: "Bila kita nanti berselisih paham, siapa yang akan menjadi
hakim di antara kita?"
Adh-Dhahak : "Pilihlah sesuka anda."
Abu Hanifah menoleh kepada seorang Khawarij lain yang menyertai orang itu lalu berkata:

Abu Hanifah : "Engkau menjadi hakim di antara kami." (dan kepada orang pertama beliau bertanya:) "Saya rela
kawanmu menjadi hakim,apakah engkau juga rela?"

Adh-Dhahak : "Ya saya rela."

Abu Hanifah : "Bagaimana ini, engkau menerima tahkim atas apa yang terjadi di antara saya dan kamu, tapi menolak dua sahabat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam yang bertahkim?"

Maka Orang itu pun mati kutu dan tak sanggup berbicara sepatah katapun.

Contoh yang lain lagi, bahwa Jahm bin Sofwan, pentholan kelompok Jahmiyah yang sesat, penyebar bid'ah dan ajaran sesat di bumi pernah mendatangi Abu Hanifah seraya berkata,

Jahm : "Saya datang untuk membicarakan beberapa hal yang sudah saya persiapkan."
Abu Hanifah: "Berdialog denganmu adalah cela dan larut dengan apa yang engkau bicarakan berarti neraka yang menyala-nyala" Jahm: "Bagaimana bisa anda memvonis saya demikian, padahal Anda belum pernah bertemu denganku sebelumnya dan belum mendengar pendapat-pendapat saya?"Abu Hanifah: "Telah sampai kepada saya berita-berita tentangmu yang telah berpendapat dengan pendapat yang tidak layak keluar dari mulut ahli kiblat (muslim).Jahm: "Anda menghakimi saya secara sepihak?"

Abu Hanifah: "Orang-orang umum dan khusus sudah mengetahui perihal Anda, sehingga boleh bagiku menghukumi
dengan sesuatu yang telah mutawatir kabarnya tentang Anda.

Jahm: "Saya tidak ingin membicarakan atau menanyakan apa-apa kecuali tentang keimanan."

Abu Hanifah: "Apakah hingga saat ini kamu belum tahu juga tentang masalah itu hingga perlu menanyakannya kepada
saya?"
Jahm : "Saya memang sudah paham, namun saya meragukan salah satu bagiannya."
Abu Hanifah : "Keraguan dalam keimanan adalah kufur."
Jahm: "Anda tidak boleh menuduh saya kufur sebelum mendengar tentang apa yang menyebabkan saya kufur."
Abu Hanifah : "Silakan bertanya!"
Jahm: "Telah sampai kepadaku tentang seseorang yang mengenal dan mengakui Allah dalam hatinya bahwa Dia tak punya sekutu, tak ada yang menyamai-Nya dan mengetahui sifat-sifat-Nya, lalu orang itu mati tanpa menyatakan dengan lisannya, orang ini dihukurni mukmin atau kafir?"
Abu Hanifah: "Dia mati dalam keadaan kafir dan menjadi penghuni neraka bila tidak menyatakan dengan lidahnya apa
yang diketahui oleh hatinya, selagi tidak ada penghalang baginya untuk mengatakannya."
Jahm: ''Mengapa tidak dianggap sebagai mukmin padahal dia mengenal Allah Subhanahu wa ta'ala dengan sebenarbenarnya?"
Abu Hanifah: "Bila anda beriman kepada Al-Qur'an dan mau menjadikannya sebagai hujjah, maka saya akan meneruskan bicara. Tapi jika engkau tidak beriman kepada Al-Qur'an dan tidak memakainya sebagai hujjah, maka berarti saya sedang berbicara dengan orang yang menentang Islam."
Jahm: "Bahkan saya mengimani Al-Qur' an dan menjadikannya sebagai hujjah."

Abu Hanifah: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala menjadikan iman atas dua sendi, yaitu dengan hati dan lisan,bukan dengan salah satu saja darinya. Kitabullah dan hadits Rasulullah jelas-jelas menyatakan hal itu: "Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-­kitab mereka sendiri); seraya berkata:

"Ya Tuhan kami, kami telah beriman,maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur'an dan kenabian Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam). Mengapa kami tidak akan beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami sangat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami ke daIam golongan orang-orang yang saIeh?"
Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan,(yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di daIamnya, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan ituIah balasan (bagi)orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya)." (QS Al Maidah: 83-85)
Karena mereka mengetahui kebenaran dalam hati lalu menyatakannya dengan lisan, maka Allah Subhanahu wa ta'ala memasukkannya ke dalam jannah yang di dalamnya terdapat sungai-sungai yang mengalir karena pernyataan keimanannya itu. Allah juga berfirman: "Katakanlah (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan apa
yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya, Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya," ( QS Al-Baqarah: 136)

Allah menyuruh mereka untuk mengucapkannya dengan lisan, tidak hanya cukup dengan ma'rifah dan ilmu saja, Begitu pula dengan hadits Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam: "Ucapkanlah, Laa ilaaha illallah, niscaya kalian akan beruntung."
Maka belumlah dikatakan beruntung bila hanya sekedar mengenal dan tidak dikukuhkan dengan kata-kata.

Rasulullah bersabda: "Akan dikeluarkan dari neraka barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallah .. " Dan Nabi tidak mengatakan: "Akan dikeluarkan dari api neraka barangsiapa yang mengenal Allah Subhanahu wa ta'ala."

Kalau saja pernyataan lisan tidak diperlukan dan cukup hanya dengan sekedar pengetahuan, niscaya iblis juga termasuk mukmin, sebab dia mengenal Rabbnya, tahu bahwa Allahlah yang menciptakan dirinya,Dia pula yang menghidupkan dan mematikannya, juga yang akan membangkitkannya, tahu bahwa Allah yang menyesatkannya. Allah
berfirman tatkala menirukan perkataannya: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS Al-A'raf: 12)

Kemudian: "Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia)
dibangkitkan." (QS Al-Hijr: 36)

Juga firman Allah: "Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus," (QS Al-A'raf: 16)

Seandainya apa yang engkau katakan itu benar, niscaya banyaklah orang-orang kafir yang dianggap beriman karena mengetahui Rabbnya walaupun mereka ingkar dengan lisannya.

Firman Allah Subhanahu wa ta'ala: "Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran) nya." (QS An-Naml: 14).

Padahal mereka tidak disebut mukmin meski meyakininya, justru dianggap kafir karena kepalsuan lisan mereka.Abu Hanifah terus menyerang Jahm bin Shafwan dengan hujjah-­hujjah yang kuat, adakalanya dengan Al-Qur'an dan adakalanya dengan hadits-hadits. Akhirnya orang itu kewalahan dan tampaklah raut kehinaan dalam wajahnya. Dia enyah dari hadapan Abu Hanifah sambil berkata: "Anda telah mengingatkan sesuatu yang saya lupakan, saya akan kembali kepada anda." Lalu dia pergi untuk tidak kembali.

Kasus yang lain, sewaktu Abu Hanifah berjumpa dengan orang-­orang atheis yang mengingkari eksistensi Al- Khaliq Subhanahu wa ta'ala.

Beliau bercerita kepada mereka: "Bagaimana pendapat kalian, jika ada sebuah kapal diberi muatan barang-barang,penuh dengan barang-barang dan beban. Kapal tersebut mengarungi samudera. Gelombangnya kecil, anginnya tenang. Akan tetapi setelah kapal sampai di tengah tiba-tiba terjadi badai besar. Anehnya kapal terus berlayar dengan
tenang sehingga tiba di tujuan sesuai rencana tanpa goncangan dan berbelok arah, padahal tak ada nahkoda yang mengemudikan dan mengendalikan jalannya kapal. Masuk akalkah cerita ini?"

Mereka berkata: "Tidak mungkin. Itu adalah sesuatu yang tidak bisa diterima oleh akal, bahkan oleh khayal sekalipun,wahai syeikh." Lalu Abu Hanifah berkata: "Subhanallah, kalian mengingkari adanya kapal ­yang berlayar sendiri tanpa
pengemudi, namun kalian mengakui bahwa alam semesta yang terdiri dari lautan yang membentang, langit yang penuh bintang dan benda-benda langit serta burung yang beterbangan tanpa adanya Pencipta yang sempurna penciptaan-Nya dan mengaturnya dengan cermat?! Celakalah kalian, lantas apa yang membuat kalian ingkar kepada Allah?"

Begitulah, Abu Hanifah menghabiskan seluruh hidupnya untuk menyebarkan dienullah dengan kekuatan argumen yang Dianugerahkan Al-Khaliq kepadanya. Beliau menghadapi para penentang dengan argumentasi yang tepat.

Tatkala ajal menjemputnya, ditemukan wasiat beliau yang berpesan agar dikebumikan di tanah yang baik, jauh dari segala tempat yang berstatus syubhat (tidak jelas) atau hasil ghashab

Ketika wasiat tersebut terdengar oleh Amirul Mukminin Al-Manshur beliau berkata: "Siapa lagi orang yang lebih bersih dari Abu Hanifah dalam hidup dan matinya."

Di samping itu, beliau juga berpesan agar jenazahnya kelak dimandikan oleh Al-Hasan bin Amarah. Setelah melaksanakan pesannya, Ibnu Amarah berkata, "Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala merahmati anda wahai Abu Hanifah, semoga Allah mengampuni dosa-dosa Anda karena jasa-jasa yang telah Anda kerjakan, sungguh Anda tidak
pernah putus shaum selama tiga puluh tahun, tidak berbantal ketika tidur selama empat puluh tahun, dan kepergian anda akan membuat lesu para fuqaha setelah Anda."



Sumber: Shuwaru min hayaati attaabi'iin

Email ThisBlogThis!Share to XShare to Facebook
Posted in Article | No comments
Newer Post Older Post Home

0 comments:

Post a Comment

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Popular Posts

  • Spiderman Shattered Dimensions - RELOADED
    Spiderman Shattered Dimensions - RELOADED | 8.17 Gb Genre: Action Game Type : ISO Release Date: Q4 2010 Here we have a new action,adventu...
  • How and Why verify your site?
    Privacy is important to Google, which is why Google Webmaster Tools asks you to prove you own a site before showing you stats and data abou...
  • 5 Reasons to Blog Anonymously (and 5 Reasons Not To)
    This guest post is by Phil (not his real name) of somehighschoolblog . It used to be impossible to run a business anonymously. Sure, some au...
  • Would Google Adsense Ever Ban You?
    Adsense publishing is such a lucrative business for so many webmasters. It is a business with a simple strategical approach; you make money ...
  • Free Hosting under Google and free failed
    Do you want to host your external java script files in unlimited bandwidth? If you host your files on google code you can do for free. This ...
  • Free download TeamViewer Manager 5.1.904
    TeamViewer Manager 5.1.904 | 17 MB An optional database tool that stores your partner details in a database that can also be shared over ...
  • 8 Tips To Decrease Your Blog’s Bounce Rate
    Bounce rate is a term used by Google Analytics ; it refers to visitors who land on your blog and leave without going to any other page. The ...
  • Fasting (Saum)
    Every year in the month of Ramadan, all Muslims fast from first light until sundown, abstaining from food, drink, and sexual relations. Thos...
  • Hands on, Swipe finger on the Nokia N9 screen
    Nokia recently introduced the N9 at Nokia Connection 2011 event. Here it is Nokia's first smartphone with MeeGo operating system . What...
  • Cara membuat Blog di Blogspot
    Sebelum membuat blog sebaiknya kita mempunyai account dulu oleh karena itu daftarkan segera dan buatlah blog itupun juga free. Jadi saya ras...

Categories

  • .Net
  • .NET 3.5
  • .Net Tools
  • About Adsense
  • Agile
  • ALT.NET
  • Anti-Virus
  • Article
  • ASP.NET MVC
  • C# 3
  • Cara Pasang
  • CI Factory
  • Computer
  • Continuous Integration
  • Courseware
  • DI/IOC
  • Download Games
  • Download Karaoke
  • Download software
  • Download template
  • Download Template
  • Exchange Link
  • Google
  • Hadits Nabi
  • Hiring
  • IEEE
  • IIS 7
  • Info electronic
  • Lambda
  • Lean
  • Linux
  • MbUnit
  • Messages
  • MS Exchange 2003
  • Mutiara
  • Navigation
  • News
  • NHibernate
  • NxtGenUG
  • Other
  • Practices and Patterns
  • Qurdist
  • Resharper
  • Scrum
  • Security
  • Seo
  • Small Business Server
  • SQL Server 2008
  • Testing
  • TFS
  • Tips
  • Trick
  • Tutor
  • Ubuntu
  • UML
  • Verifying
  • Virtual Instrument
  • Virtual PC
  • Virtual Server
  • Visual Studio 2010
  • wcf
  • Web
  • Windsor

Blog Archive

  • ►  2012 (1)
    • ►  August (1)
  • ►  2011 (71)
    • ►  July (1)
    • ►  June (43)
    • ►  May (20)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
  • ►  2010 (113)
    • ►  December (22)
    • ►  November (4)
    • ►  September (8)
    • ►  July (7)
    • ►  May (3)
    • ►  April (11)
    • ►  March (35)
    • ►  February (5)
    • ►  January (18)
  • ▼  2009 (143)
    • ►  December (3)
    • ►  October (3)
    • ►  September (12)
    • ►  August (14)
    • ►  July (23)
    • ►  June (1)
    • ►  May (18)
    • ►  April (23)
    • ▼  March (36)
      • Mutiara Kata
      • Building a Reusable Builder: An internal DSL in C#
      • Abu Hanifah An-Nu'man (bukti akan kepandaian dan k...
      • Ummu Haram Binti Malhan -radhiallaahu 'anha-nhu
      • Abu Hanifah An-Nu'man (bukti akan kepandaian dan k...
      • Umar bin Al-Khaththab Masuk Islam
      • The Ideal Muslim Character 1
      • CHILDREN'S RIGHTS ON PARENTS
      • Do'a Anak yang soleh
      • Meyakini Kemujaraban Hukum Allah untuk Kehidupan M...
      • A Muslim is a brother to a Muslim
      • Larangan Mencuri dan Hukumannya
      • Orang yang terlanjur bersumpah dengan Laata dan ‘U...
      • Tuntunan Rasulullah SAW tentang sumpah
      • Menikamati Hidup
      • Hijrah Abu Bakar bersama Rasulullah
      • Meyakini Kemujaraban Hukum Allah untuk Kehidupan M...
      • The Pleasures of Paradise in Brief
      • How To Benefit From the Holy Quran
      • Hajj in Quran
      • Marriage in Islam (by Dr. Ahmad Shafaat (1984)
      • Di Balik Sholat
      • RAHASIA ADZAN
      • Alhamdulillah
      • TYPES OF SADAQAH
      • Aspect of Islamic Mysticism
      • Salah (Prayer)
      • Why Women Are Coming to Islam
      • Sex and Marriage in Islam
      • Adl, Ihsan and Qurba
      • Islam - An Historic Perspective
      • Three Who Were Tried on Wealth
      • Shalat (Prayer)
      • Zakat (Charity)
      • Fasting (Saum)
      • THE MESSAGE
    • ►  February (5)
    • ►  January (5)
  • ►  2008 (30)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (2)
    • ►  September (5)
    • ►  August (5)
    • ►  July (3)
    • ►  June (6)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
Powered by Blogger.

About Me

Unknown
View my complete profile